Minggu, 24 Januari 2010

BANGAU

Alkisah hiduplah seorang petani di jaman akhir dinasti Zhang di China. Dinasti Zhang ini sudah mau runtuh, peperangan, perampokan, penjarahan dan pemerkosaan terjadi di mana - mana. Pajak yang amat tinggi mencekik leher penduduk. Para pejabat yang berkulit kuning dan berperut buncit semakin kaya sedang petani menjadi sengsara dan kelaparan.
Si Petani juga amat menderita, karena itu ia mengajak kaum petani dan kaum buruh yang lain untuk memberontak kepada kaisar.
Teman - temannya yang mendengar rencana tersebut ketakutan.. mereka merasa lebih baik hidup sengsara dan kelaparan sampai mati daripada melawan kaisar. Namun si petani tetap bertekad baja melawan penindasan dan ketidakadilan itu. Ia mengeluarkan pidatonya yang terkenal, " Kalau kalian tetap mau sengsara biarlah kalian menjadi ayam yang tak akan pernah tahu bagaimana rasanya menjadi bangau yang terbang tinggi. Terbanglah saudaraku..Kita harus memperjuangkan hidup kita!"
Semangat itulah yang mengantarkan para petani dan kaum tertindas menjadi macan lapar di medan perang..mereka menyerbu bagai badai dan meruntuhkan penguasa licik yang menghisap darah mereka.
Si petani akhirnya menjadi kaisar dinasti Chou dan ia benar - benar menjadi seekor bangau, bukan lagi ayam yang tak akan pernah tahu bagaimana rasanya menjadi bangau yang terbang tinggi.
Segala sesuatu yang deperjuangkan dengan tekad baja tentu akan membuahkan hasil..dimana ada kemauan tentu ada jalan yaa kan? Bagaimana menurut anda?

LAO TSE

Tersebutlah seorang yang amat bijaksana bernama Lao Tse yang hidup dua abad sebelum masehi di negri Cina. Saking terkenalnya kebijaksanaan Lao Tse ini sehingga banyaklah orang mengadu kepadanya tentang perkara dalam hidup mereka.
Suatu ketika, datanglah seorang pemuda yang bermaksud ingin menguji Lao Tse. Si pemuda itu membawa seekor burung gereja yang diletakkannya sedemikian rupa di tangan sehingga hanya kepala burung saja yang nampak. Burung kecil itu sebenarnya masih hidup.. si pemuda berencana akan bertanya kepada Lao Tse apakah burung yang ditangannya itu hidup atau mati. Bila Lao Tse menjawab hidup, maka akan diremasnya tubuh burung itu sehingga mati dan ia akan bilang kalau Lao Tse salah dan burung itu sudah mati. Sebaliknya bila Lao Tse menjawab Mati, maka ia akan menerbangkan burung itu.
Sesampainya di hadapan Lao Tse, bertanyalah pemuda tersebut, " Wahai Lao Tse.. bila engkau memang bijak, cobalah jawab, apakah burung ditanganku ini hidup atau mati!" Bila anda menjadi Lao Tse, apa yang akan anda jawab?

Lao Tse menjawab, " Mati hidupnya burung itu berada di tanganmu.. engkaulah yang menentukannya. Demikian pula dengan kedisiplinan. Engkau pula yang akan menentukan apakah dirimu berdisiplin atau tidak. Masing - masing manusia adalah penentu hidupnya sendiri." Demikianlah pernyataan Lao Tse, Bagaimana menurut anda?

SI BADUNG

Dahulu kala hiduplah seorang pertapa dengan ketujuh orang muridnya dipuncak sebuah gunung yang amat tinggi. Suatu ketika sang pertapa ingin menguji murid - muridnya, berkatalah ia, " Wahai murid - muridku, turunlah kalian ke lereng gunung ini dan ambillah batu sebesar yang kalian mampu bawa.".
Maka turunlah ketujuh murid pertapa ke lereng gunung nun jauh di bahwah yang perjalanan saja membutuhkan waktu tiga bulan. Sesampainya di bawah mereka segera mengambil batu besar sesuai yang dititahkan gurunya.
Di antara ketujuh murid tersebut ada seorang yang badung. Di saat teman - temannya mengambil batu sebesar anak kerbau, yang diambil badung hanya sebesar telur puyuh. Ketika yang lainnya dengan susah payah mengangkat batu yang berat tersebut ke puncak, si badung dengan santai berjalan sambil mengejek teman - temannya.
Perjalanan kembali mereka ke puncak membutuhkan waktu sekitar enam bulan karena sekarang mereka membawa beban yang amat berat. Tentu saja si badung yang terlebih dahulu tiba di puncak. Ia mengatakan kepada gurunya kalau batu sebesar telur puyuh itulah yang sanggup dibawanya.
Ketika semua muridnya telah kembali, bersabdalah sang pertapa, " Murid - muridku, aku telah melihat kerja keras kalian, karena itu akan aku ubah batu yang kalian bawa itu menjadi emas!". Betapa kecewanya si badung melihat teman - temannya kini memeluk emas sebesar anak kerbau.
Bulan berikutnya sang pertapa berkata lagi, Wahai murid - muridku, turunlah kalian ke lereng gunung ini kembali dan ambillah batu terkecil." Maka turunlah ketujuh murid pertapa dan mengambil batu kecil seperti perintah gurunya. Si Badung berpikir, ' bila ia cuma mengambil batu kecil, bila diubah menjadi emas tentu ia akan rugi, sebab teman - temannya sebelumnya sudah mendapat emas yang luar biasa besar..Bagaimana kalau ia mengambil batu besar saja.. dengan demikian bila guru mengubahnya menjadi emas, maka kekayaannya sekarang sudah sama dengan teman - temannya.
Bila semua teman - temannya dengan langkah ringan setelah mengambil batu kecil kembali ke puncak, si badung yang sekarang dengan susah payah mendorong batu yang amat besar, jauh lebih besar dari yang dibawa teman - temannya sebulan lalu ke puncak.
Setibanya di puncak, ternyata tinggal ia sendiri yang ditunggu. Kemudian bersabdalah sang pertapa, " Karena kalian murid - murid yang berbakti, karena itu akan aku ubah batu yang kalian bawa itu menjadi kekayaan.. sekarang lembarkan batu yang kalian punya, siapa yang terjauh itulah yang terkaya!". Betapa kecewanya si badung melihat batunya tidak bisa dilempar..akibatnya ialah yang termiskin diantara teman - temannya.
Setelah berlalu sebulan lagi, maka bersabdalah sang pertapa kembali, " Wahai murid - muridku, ini adalah tugas terakhir yang akan kuberikan pada kalian..turunlah kalian ke lereng gunung ini kembali dan ambillah dua buah batu sebesar telur puyuh."
Maka kembali berbondong - bondonglah mereka mencari batu - batu yang dimaksud gurunya , si badung kali ini tidak mau gagal lagi, kali ini diambilnya satu batu besar dan satu batu kecil. Perhitungannya bila kedua batu di ubah menjadi emas maka ia untung memiliki batu besar, sedang bila dilempar, maka ia akan melempar batu kecil.
Sekembalinya mereka semua ke puncak, maka bersabdalah sang pertapa, " Karena kalian adalah murid - murid yang patuh, maka akan kuubah batu di tangan kalian itu menjadi TESTIS (buah zakar) yang amat subur. Maka dapat di bayangkan model buah zakar si badung yang kini satu sebesar anak kerbau sedang yang lainnya sekecil kerikil.
Demikianlah KISAH Si Badung.. Kisah tersebut sangat inspiratif bukan? Bagaimana menurut anda?

BELAJAR

Pepatah mengatakan, belajar di waktu muda laksana mengukir batu dan belajar di waktu tua laksana mengukir air.
Demikianlah kenyataannya.. Batu, walau sekeras bagaimanapun ia tetap mampu diukir.. lihatlah mahakarya para pemahat seperti Michaelangelo, Raphael, Bernini, dan lain – lain semuanya adalah ukiran batu. Lihatlah bangunan candi dan relif oleh nenek moyang kita, semuanya adalah ukiran batu. Sebaliknya air, meskipun lembut, namun sangat sulit bahkan mustahil untuk diukir.
Ketika kita masih muda, kemampuan kita menyerap ilmu sangatlah baik, karena itu janganlah menyia – nyiakan umur muda kita. teruslah belajar dan belajar..sebab bila kelak kita sudah tua, kemampuan kita untuk menyerap pelajaran kan semakin berkurang. Bagaimana menurut anda?

Minggu, 17 Januari 2010

DARI RUMPUT SAMPAI INGGRIS

Rumput selalu bisa tumbuh dimana - mana.. mereka adalah tumbuhan yang memiliki daya bertahan hidup (survivor) yang lura biasa. APA sebabnya?
Tahukah anda bila bibit rumput terletak dipuncak. Dengan demikian mereka dapat nempel di mana - mana, di kaus kaki, di rok atau celana, nempel di bulu - bulu binatang dan lain - lain yang kemudian akhirnya mereka dapat disebarkan di mana - mana.
Bibit tersebut tidak pernah tahu seberapa jauh mereka sudah berpisah dari induk yang mereka cintai, medan seperti apa dan situasi yang bagaimana yang akan mereka hadapi bila mereka jatuh di tanah setelah di buang oleh si empunya celana atau kaos kaki. Namun mereka tidak pernah takut untuk berpetualangan dan berjuang. Mereka tahu bahwa untuk menjadi bangsa yang solid, mereka tidak boleh tinggal mengeram di zone kenyamanan mereka saja. Jangan meletakkan telur hanya pada satu tempat saja, sebab bila ada yang ceroboh, semuanya bisa rusak terinjak..itulah filosofi pertama mereka dan Air hanya akan jernih bila ia mengalir dan bukannya menggenang di suatu tempat, itulah filosofi kedua mereka.
Lihatlah bangsa Inggris, Bangsa yang wilayah negaranya sangat kecil, namun karena kesolidan pendahulu - pendahulu mereka menjelajahi dunia, akhirnya bahasa mereka dipakai oleh seluruh dunia dan menjadi bahasa pemersatu. Bagimana menurut anda?

NIAT BAIK

Niat baik itu seperti menanam padi..
Bila kita menanm padi maka biasanya rumput juga ikut tumbuh, sedang bila kita menanam rumput, mustahil padi ikut tumbuh.
Falsafahnya ialah niat yang baik dan diikuti pula tindakan atau perbuatan baik untuk mewujudkannya, tidak selalu hasilnya baik. Terkadang niat dan pertolongan kita yang ikhlas pada seseorang, ditanggapi dengan tidak baik. Sedang niatan yang buruk dan dibarengi perbuatan untuk mewujudkannya mustahil akan memiliki hasil yang baik. NIat korupsi dan kemudian melakukannya, maka hasilnya pasti masuk penjara. Bagaimana menurut anda?

Sabtu, 09 Januari 2010

JAM PASIR

gambar dari http://id.wikipedia.org/wiki/Jam_pasir

Menurut Wikipedia, jam pasir adalah perangkat untuk pengatur waktu. Terdiri dari dua tabung gelas yang terhubung dengan sebuah tabung sempit .Salah satu tabung biasanya diisi dengan pasir yang mengalir melalui tabung sempit ke tabung dibawahnya dengan laju yang teratur. Ketika pasir telah mengisi penuh tabung bawah, alat ini bisa di balik sehingga dapat digunakan kembali sebagai pengatur waktu. Jam pasir merupakan nama umum yang mengacu pada gelas pasir, dimana jam pasir ini digunakan untuk menghitung waktu selama satu jam.
Berat pasir yang berada dijam pasir berbeda - beda tergantung dari besarnya jam pasir tersebut. Biasanya sih sekitar sepuluh gram.
Seandainya umur saya sekarang tiga puluh tahun maka tiga puluh dikali tiga ratus enam puluh lima (jumlah hari dalam setahun) lalu dikalikan dua puluh empat (jumlah jam dalam sehari) maka akan didapatkan angka 2.628.000 (dua juta enam ratus dua puluh delapan ribu) gram atau dua ribu enam ratus dua puluh delapan kilo pasir yang menetes dari kehidupanku.
Jumlah pasir yang amat berat, dan bila saya seorang pekerja bangunan jumlah itu sanggup untuk membangun sebuah jembatan.. maka sungguh amat rugilah kita bila kita menyia - nyiakan waktu hidup kita. Bagaimana menurut anda?

AMBIVALENSI

Suatu hari seorang teman meminta nasihat kepadaku, ia berkata," Aku mencurigai suamiku selingkuh." Aku lalu bertanya," lalu apa yang akan anda lakukan?".
Ia menjawab," Aku akan bertanya kepadanya.". Aku bertanya," Apa yang anda harapkan dari jawabannya?". Teman itu menjawab," Aku ingin ia jujur apa adanya."
"Seandainya ia benar selingkuh, apa yang akan anda lakukan".
"Aku tidak tahu.. mungkin aku akan bunuh diri.. tolong katakan apa yang harus aku lakukan.. aku ingin ia jujur, tapi aku takut kenyataan kalau ia benar selingkuh.. bagaimana donk?", katanya.
" Kalau begitu.. ",kataku," Jangan bertanya apapun padanya..!"
Terkadang kita ingin sekali mengetahui kebenaran, namun kita takut dengan kenyataannya. Dalam bahasa ilmu jiwa ini disebut AMBIVALENSI. Ketika kita ingin kejujuran seseorang, kita harus siap dengan kenyataannya, sehingga kita bisa mengambil langkah yang bijak dalam menyikapinya.
Sedang bila kita tidak takut dengan kenyataannya..maka jauh lebih bijak bila kita tidak bertanya. Berbaik sangkalah padanya dan tunjukkan bahwa kita menyanyanginya seperti semula kita bersamanya. Bagaimana menurut anda?

SEDEKAH

Seorang temanku berkata,¨ Harusnya kita berdua lebih rajin bersedekah.¨ ¨Oh,ya..?!¨, kataku. Temanku menguraikan, ¨ Tahukah kamu kalau sedekah itu merupakan obat yang seharusnya kita ingat tiap kali kita mendapat rezki?..sama seperti buang air..
Setelah seharian kita makan atau minum, esok paginya kita tentu berharap buang air besar. Sebab kita tahu bahwa buang air besar itu penting dan merupakan obat bagi pencernaan kita. Coba bayangkan bila kita begitu kikir tidak mau mengeluarkannya.. tentu dia akan menyusahkan bahkan membuat kita sakit.
Harusnya begitu pula sedekah..kita harus mengeluarkan sebahagian dari kita kalau tidak ingin kita mendapat penyakit bakhil alias kikir yang menghancurkan & menggerogoti jiwa kita dan semangat kekeluargaan kita terhadap sesama.
Perumpamaan temanku mungkin amat jorok, namun terlepas dari itu, Aku setuju bahwa sedekah itu begitu penting dan vital.. Bagaimana menurut anda?

EARTH, FIRE, WATER AND WIND



Seorang teman berkata kepadaku, “ Karakter orang menghadapi hidup ini berbeda – beda tergantung dari karakter alam apa yang dianutnya.
Ada orang yang berkarakter seperti BUMI. Ia kuat , idealis dan pekerja keras.. namun sayangnya ia terlalu kaku sehingga sulit baginya menerima perubahan.
Ada orang yang berkarakter seperti API. Ia bersemangat, menggelora dan penuh inovatif.. namun kelemahannya ia terkadang mencarakan segala halal untuk mencapai tujuannya.
Ada orang yang berkarakter seperti AIR. Ia ikut kemanapun hidup ini mengalir, ia tenang, tidak neko – neko dan mudah bergaul. Namun sayangnya ia tidak punya pendirian dan bahkan impian.
Terakhir, orang yang berkarakter seperti ANGIN, sifatnya sulit ditebak, kadang begitu ngejos, disaat berikutnya ia sama sekali tidak bersemangat. Ia sangat mudah terpengaruh oleh lingkungannya. Ia gemar menuntut namun disisi lain ia sulit untuk dituntut melakukan sesuatu. Tipe seseorang yang kurang bagus menjadi pekerja, berorganisasi apalagi pemegang jabatan. Orang ini cocoknya jadi pendemo anarkis aja kali yaa?”
Tergantung bagaimana sifat dan karakter anda semuanya ada ditangan anda. Baik buruknya beserta takdir akhirnya, andalah penentunya. Bagaimana menurut anda?

HWARANG YUSIN


gambar dari http://img43.imageshack.us/i/200908181049131.jpg/

Ada sebuah drama Korea di TV dengan judul The Great Queen SeonDeok. Dikisahkan sang ratu memiliki panglima dari seorang hwarang (pendekar) yang bernama Kim Yusin. Hwarang Yusin ini pernah suatu hari dinasehati oleh ayahnya bahwa, kayu tidak mungkin menghancurkan batu.
Namun kenyataannya berbeda, pedang kayu Yusin mampu menghancurkan batu karang besar yang merupakan tempat latihannya setelah sejuta pukulan.
Ada dua hikmah yanng bisa kita tarik dari cerita tersebut, yang Pertama ialah, sesuatu yang lemah pun bila ia secara konstan berfokus pada suatu tempat, ia pasti akan berhasil menghancurkan tembok penghalang yang bagaimanapun kuatnya. Contohnya tetesan air yang mampu melubangi batu. Air itu lemah apalagi Cuma tetesan, namun bila ia konsisten menetes disuatu tempat, sebuah batu dipastikan akan berlubang. Volume yang sama banyaknya, misalkan sama – sama satu galon, kalau yang satu langsung mengguyur sedang yang satunya Cuma menetes, tentu akan beda hasilnya. Yang mengguyur dengan kekutan besar tidak akan mampu menghancurkan batu, sedang yang menetes walau tenaganya sangat lemah mampu melubangi..perbedaanya karena yang menetes itu konsiten., demikian juga dengan pedang kayu Yusin, karena konsisten akhirnya bisa juga menghancurkan batu.
Yang kedua ialah kayu itu bisa menghancurkan batu setelah sejuta pukulan. Apakah pukulan kesatu juta lebih baik dari 999.999 pukulan sebelumnya karena pukulan yang kesatu juta bisa menghancurkan batu? Jawabanya tentu saja Tidak! Pukulan Yang kesatu Juta berhasil menghancurkan batu karena adanya 999.999 pukulan sebelumnya. Bagaimana menurut anda?

MANUSIA

Ketika Sang Pencipta selesai menciptakan manusia, ia lalu mengumpulkan para dewa dan kemudian berkata. “ Inilah makhluk ciptaanku yang tersempurna akan kuberikan dia potensi yang membuat dia dengan mudah mampu mewujudkan semua keinginannya. Bagaimana menurut kalian?”
Para dewa kemudian bermusyawarah, dan berkatalah Dewa tertua, “ Maaf yang Maha Mulia Sang Pencipta, bila manusia dengan mudah terwujud semua keinginannya, apa nanti hidup manusia itu tidak akan bosan?”. Sang Pencipta, berpikir sejenak, kemudian memutuskan, “ Benar yang kalian katakan, kalau begitu, potensi ini harus disembunyikan agar tidak terlalu mudah ditemukan manusia, namun persembunyiannya harus pula tidak terlalu sulit mencarinya, sehingga siappun manusia yang mau sedikit berusaha, ia pasti akan menemukannya.”
“Bagaimana kalau dipendam di dalam bumi Yang Mulia?,” kata dewa bumi. “ Dipendam di di dalam bumi akan terlalu sulit ditemukan manusia, bumi begitu luas dan hanya beberapa gelintir yang akan mampu menemukannya. Tidak! sebaiknya tidak di dalam bumi.”.
“ Bagaimana kalau disimpan di antara awan Yang Mulia?” kata dewa Langit. “Ditaruh diantara awan – awan memang menjanjikan, tetapi tatkala hujan turun, potensi – potensi itu akan ikut bersama hujan dan akan dengan sangat mudah ditemukan oleh manusia. Tidak! sebaiknya tidak di ditaruh diantara awan – awan.”.
Kemudian berfirmanlah Sang Pencipta, “ Potensi itu akan kutaruh pada pikiran dan hati manusia, sehingga mereka tidak terlalu sulit mencarinya namun tidak pula terlalu mudah ditemukan, hanya orang – orang yang mau bekerja keraslah dengan hati dan pikiran mereka yang akan sukses dan mendapatkan potensi yang membuat manusia dengan mudah mampu mewujudkan semua keinginannya.
Semua Dewa bersujud kepada sang Pencipta atas keputusan-Nya. Jadi sebeanrnya, ptensi itu sebenarnya ada pada diri kita. Tidak perlu kita mendaki gunung yang tinggi dan menyebrangi dalamnya lautan untuk menemukannya. Kita bisa menemukannya di dalam diri kita sendiri asal kita mau bekerja keras. Bagaimana menurut anda?

ORANG BIASA, PEJUANG DAN PECUNDANG

Ada bedanya antara orang biasa dengan pejuang.. Orang biasa Cuma makan, minum tidur, bekerja dan kemudian akhirnya Mati.. tidak ada yang istimewa dari dirinya. Tidak ada cerita indah tentang sumbangsih dirinya bagi manusia disekitarnya.
Pejuang adalah seseorang yang memiliki mimpi dan berani bekerja keras untuk meraih impiannya meski pengorbanan yang dikeluarkannya begitu besar.. bahkan terkadang nyawanya sendiri. Tidak ada perjuangan tanpa pengorbanan
Bukan pejuang namanya kalau tidak mau berkorban, apalagi kalau tidak mau rugi dan malah mengorbankan orang lain. Orang seperti ini masuk dalam golongan pengecut dan pecundang, kedudukan mereka bahkan lebih hina daripada orang biasa. Mereka hanya jadi sampah masyarakat dan kalau mereka duduk di pemerintahan, maka tunggulah kehancuran negara tersebut.
Makin besar impian kita, makin besar pula kerja keras yang dibutuhkan dan akan makin besar pula pengorbanan yang harus dikeluarkan.. Pejuang yang besar tidak akan pernah menyerah walau harus berkorban darah, ia bukan pula mencari keagungan nama. Hidupnya sangat berarti sebanding dengan pengorbanan yang dikeluarkannya.
Tergantung yang mana kita pilih dalam hidup ini.. menjadi pejuang atau menjadi orang biasa – biasa saja atau bahkan lebih parah menjadi pecundang. Bagaimana menurut anda?

KEHENDAK TUHAN

“ Jika Tuhan punya kehendak, maka terkadang dia mewujudkan kehendaknya itu melalui khalifah atau wakilnya di Bumi ini “, demikian suatu hari atasanku berkata kepadaku. “ Kita ini kan wakil (khalifah) Tuhan di Bumi ini, karena itu bila kita punya inspirasi atau sesuatu maksud, bila itu memang diperkenankan Tuhan, maka pasti akan dimudahkan Tuhan dalam mewujudkannya dan seberat apapun tantangan yang menghadangnya tentu akan terlempar.. kartena itu janganlah ragu dan janganlah kuatir, yang penting anda mau bekerja keras untuk sesuatu yang anda impikan itu.”. Terus terang kata – katanya sangat menginspirasiku.. Semua yang ada di dunia ini memang sudah diatur oleh Tuhan, namun Tuhan pun mempersilahkan kita berkarya dan menghiasinya, karena itu memang bagian dari kehendak-Nya.. Jadi bila anda memiliki harapan, impian atau cita – cita, teruslah bermimpi dan barengi dengan kerja keras.. InsyaAllah akan sukses. Bagaimana menurut anda?

DUA TANGAN

gambar dari www.ryanis.wordpress.com/.../

Seorang teman bertanya kepadaku,” Mengapa kita diberi dua tangan? “. Aku menjawab,” Agar kita bisa memegang sesuatu dengan lebih kuat.”. Teman itu berkata,” Jawaban yang bagus, tetapi bukan cuman itu.. Tuhan memberi kita dua tangan agar kita mampu menggenggam banyak hal, kita bisa menggenggam dunia juga bisa menggenggam akhirat, coba seandainya kita cuman punya satu tangan, tentu kita Cuma bisa memilih, ya kan? “.
Mungkin perkataannya benar juga, tapi meski kita bisa menggenggam keduanya sekaligus, tentu saja tangan kita pun ada yang dominan dibanding tangan yang lainnya..contohnya tangan kanan pada kebanyakan orang lebih dominan dibanding yang kiri..jadinya yaa tidak selalu seimbang antara dunia dan akhirat, tergantung yang mana kita lebih dominankan, meski kita emang bisa menggenggam keduanya. Bagaimana menurut anda?