Minggu, 07 Februari 2010

KEJUJURAN

Adalah dua orang pengembara, si Jangkung dan si Pendek. Suatu ketika mereka kehabisan bekal dan berinisiatif untuk memohon makanan kepada penduduk yang mereka temui. Akhirnya sampailah mereka di sebuah rumah, pemilik rumah itu ternyata penganut agama yang taat.
¨ Bagaimana kalau kita mengaku penganut agama yang taat pula agar kita diberi suguhan yang nikmat?¨ usul si Pendek. ¨ Nggak ah! Kita kan pengembara.. kita bilang saja apa adanya.¨ Si pendek tetap berkeras dengan usulnya mengaku pemeluk agama yang taat, sedang si jangkung berpegang teguh pada prinsipnya untuk tidak berbohong.
Setelah mereka diterima oleh pemilik rumah, si pendek pun mengaku bahwa ia adalah pemeluk agama yang taat, sedang si jangkung dengan jujur mengatakan bahwa ia adalah pengembara biasa. Pemilik rumah masuk dan mengambil bekal mereka, kepada si Jangkung ia berkata,¨Karena anda bukan pemeluk agama yang taat, maka anda tentu boleh makan apapun, maka ambillah bekal nasi ini lengkap sayur, buah - buahan dan lauknya yang lezat – lezat.¨ Sedang kepada si pendek ia berkata, ¨Karena anda adalah pemeluk agama yang taat, maka anda tentu berpantang makan apapun kecuali nasi..maka terimalah bekal yang hanya terdiri atas nasi saja ini.¨
Betapa menyesalnya si Pendek saat menerima bekalnya. Seandainya ia tadi jujur, tentu ia sekarang sudah membawa bekal nasi lengkap sayur, buah - buahan dan lauknya yang lezat – lezat. Demikianlah, kejujuran tentu saja membawa kemujuran..Bagaimana menurut anda?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar