Minggu, 16 Agustus 2009

DEFANS MECHANISM

Note : Gambar dari : www.ccs135.com/Jordan/respect%20page.htm

Pengalaman artis Marshanda membuat video tentang ketidaksukaannya dengan teman -temannya yang memusuhinya semasa di SD tentu membuat siapapun bisa merenung. Banyak sekali diantara kita yang mungkin mengalami pengalaman yang sama ketika masih bersekolah ataupun di lingkungan pekerjaan kita saat ini.
Di dunia ini banyak sekali hal yang mampu membuat kita stress, entah itu pekerjaan, masalah keluarga, ekonomi dan lain - lain. Di dalam ilmu jiwa stressor atau hal yang dapat membuat kita stress itu terbagi hanya atas empat yaitu :

  1. Frustrasi : suatu keadaan di mana kita ingin menuju pada suatu tujuan namun ada penghalang di antara kita. Misalnya seorang cowok ingin bkencan dengan cewek incerannya namun terbentur karena bokap si cewek galak atau seorang olah ragawan ingin mendapatkan medali emas maka benteng penghalangnya ialah lawannya.
  2. Konflik : Suatu keadaan di mana kita harus memilih hal yang dua - duanya kita sukai atau dua - duanya tidak kita sukai. Misalnya kita harus memilih antara kuliah atau kerja padahal dua - duanya sama menguntungkan dan sama kita sukai.
  3. Tekanan : suatu keadaan yang menekan atau mnghimpit jiwa kita, sperti penyakit atau masalah yang membuat kita jadi tertekan..yaa seperti kasusnya Marshanda itu tadi.
  4. Krisis : suatu keadaan yang secara mendadak datang kepada kita dan membuat kita tidak siap menghadapinya seperti kecelakaan lalu lintas atau bencana.

Menghadapi stressor sperti itu untunglah Tuhan sudah melengkapi jiwa kita dengan pertahanan jiwa atau yang disebut sebagai defans mechanisme. Fungsi pertahanan jiwa ini ialah agar jiwa kita tidak teluka dan mudah stress. Berikut ini adalah contoh - contohnya yang mungkin kita biasa gunakan:

  1. Fantasi : memuaskan keinginan yang terhalang dengan prestasi dalam khayalan. Contohnya seorang anak yang tidak bisa mendapatkan playstasion yang diinginkannya lalu berkhayal lagi main playstasion.
  2. Penyangkalan : melindungi diri sendiri terhadap kenyataan yang tak menyenangkan dengan menolak menghadapi hal lain,sering dengan cara melarikan diri seperti menjadi sakit atau menolak menerima kenyataan.
  3. Rasionalisasi : berusaha membuktikan bahwa perilakunya itu masuk akal (rasional) dan dapat dibenarkan sehingga dapat disetujui oleh diri sendiri dan masyarakat. Misalnya terlambat bangun pagi kemudian berkata di kantor kalau alasan keterlambatannya ialah karena jalanan macet.
  4. Identifikasi : menambah rasa harga diri dengan menyamakan dirinya dengan orang atau institusi yang mempunyai nama. Misalnya petugas kebersihan di istana negara berlagak seperti asisten sang presiden.
  5. Introyeksi : menyatukan nilai dan norma luar dengan struktur egonya sehingga individu tidak tergantung pada belas kasihan hal-hal itu yang dirasakan sebagai ancaman luar. Ini adalah defans yang positif, contohnya karena tidak ingin dihukum karena terlambat, dia bangun sepagi mungkin.
  6. Represi : mencegah pikiran yang menyakitkan atau berbahaya masuk ke alam sadar. Hal ini juga menjadi alasan mengapa kita melupakan sesuatu. Biasanya karena kita tidak ingin benda itu bersama kita karena dari mantan pacar.
  7. Regresi : mundur ke tingkat perkembangan yang lebih rendah dengan respon yang kurang matang dan biasanya dengan inspirasi yang kurang. Misalnya dimarahi atasan lantas menagis meraung - raung.
  8. Proyeksi : menyalahkan orang lain mengenai kesukarannya atau keinginannya yang tidak baik. Misalkan melakukan pencurian kemudian menuduh orang lain yang mencuri.
  9. Penyusunan reaksi : mencegah keinginan yang berbahaya bila diekspresikan dengan melebih-lebihkan sikap dan perilaku yang berlawanan dan menggunakannya sebagai rintangan. Misalkan takut melakukan perjudian kemudian dia menentang dengan sekerasnya usaha perjudian tersebut.
  10. Sublimasi : mencari pemuasan atau menghilangkan keinginan seksual dalam kegiatan non-seksual. Ini termasuk defans mechanism yang positif misalnya merasakan stress berat lalu mngalihkannya ke pekerjaan agar dapat mengurangi stressnya.
  11. Kompensasi : menutupi kelemahan dengan menonjolkan sifat yang diinginkan atau pemuasan secara berlebihan dalam satu bidang karena mengalami frustasi dalam bidang lain. contoh imengkompensasi ketidaksukaannya dengan teman - temannya dengan membuat video.
  12. Salah-pindah (displacement) : melepaskan perasaan yang terkekang,biasanya permusuhan.pada obyek yang tidak begitu berbahaya seperti yang pada mulanya membangkitkan emosi itu. contohnya jengkel sama orang tuanya lalu menendang kucing yang lagi tidur - tiduran di jalan.
  13. Pelepasan/penebusan (undoing) : menebus dan dengan demikian meniadakan keinginan atau tindakan yang tidak bermoral. contohnya karena sudah berselingkuh kemudian membawakan isterinya bunga.
  14. Penyekatan emosional (emotional insulation) : mengurangi keterlibatan ego dan menarik diri menjadi pasif untuk melindungi diri sendiri dari kesakitan. seperti yang dialami oleh para gelandangan, pasrah bila dimaki - maki atau diusir di jalanan.
  15. Pemeranan (acting-out) : mengurangi kecemasan yang dibangkitkan oleh keinginan yang terlarang dengan membiarkan ekspresinya. Seperti kemarahan yang diekspresikan berlebihan tidak sebanding dengan kesalahan orang tersebut.

Orang bisa saja menggunakan satu atau lebih defans mechanisme. Bagaimana menurut anda ?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar