Minggu, 09 Agustus 2009

JIWA

Alam ini diciptakan berpasangan. Jika ada Pria maka ada wanita sebagai pasangannya, jika ada terang maka kan ada gelap sebagai penyeimbangnya.

Sama halnya dengan tubuh kita. Selain jasad yang selalu kita banggakan keindahannya dan kita sombongkan kelebihannya ini, terdapatlah sesuatu yang meski tidak nampak tetapi dia ada bersama kita. Mendampingi setiap gerak langkah kehidupan kita dan denyut nadi kita. Itulah Jiwa kita.

Jiwa adalah energi mental yang membuat kita dapat berpikir, berperasaan dan berprilaku. Di jiwalah timbangan baik buruk, benar salah, cantik buruk itu ada. Jiwalah yang menentukan bermanfaat tidaknya gerak langkah kehidupan kita dan dengan demikian dia sangat penting kita pahami.

Di manakah jiwa itu? Kurang lebih tiga ratus tahun sebelum Masehi, Aristoteles mengatakan bahwa perasaan itu terletak di jantung ( atau hatilah dalam bahasa kita..). Karena bila kita sedih, hati kitalah yang merasa sakit, sedangkan bila kita senang maka hati kitapun berdebar kegenitan. Bagaimana menurut anda?

Masyarakat ilmiah sekarang mudah sekali mengatakan bahwa apa yang dikatakan Aristoteles itu salah. Karena sebenarnya jantung ( atau hati dalam bahasa kita..) tidak pernah bisa merasakan apa – apa. Sistem pengantaran impuls di otaknya kitalah yang memungkinkan jantung kita mengalami sensasi debaran yang menyakitkan atau yang menyenangkan.

Jiwa inilah yang mengatur gerak langkah kehidupan kita dan tentu saja mencakup kesehatan kita. Bila kita stress dan banyak pikiran, maka kita akan mudah sekali jatuh sakit, sulit tidur, merasa tegang bahkan sampai sakit jantung atau melemahkan daya tahan tubuh kita. Sebaliknya bila kita merasa bahagia pun maka kita akan menjadi jauh lebih sehat dan awet muda. Mengapa demikian? Ternyata jiwa erat sekali hubiungannya dengan keseimbangan neurotransmitter di otak kita. Bila terjadi ketidakseimbangan neurotransmitter kita bisa sakit jiwa atau sebaliknya bila jiwa kita terganggu maka akan mengganggu sistem neurotransmitter di otak kita.

Memelihara kesehatan jiwa kita berarti ikut memelihara kesehatan tubuh kita, demikian pula sebaliknya. Bagaimana menurut anda?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar