Kata temanku, Hidup ini seperti makanan. Makanan kita di dunia ini sangat banyak variasinya, ada yang gurih, ada yang manis, tetapi tidak sedikit pula yang masam, pedas bahkan pahit.
Tetapi itu membuat kehidupan ini jadi lebih kaya dan indah..sedikit kepahitan, kata – kata atau tindakan yang pedas ataupun wajah – wajah yang masam sudah cukup untuk membuat kita belajar mensyukuri atas kemanisan dan kegurihan hidup yang kita miliki. Bagaimana menurut anda?
Jumat, 30 Oktober 2009
GELAS
gambar dari aisar.wordpress.com/2009/01/05/jangan-jadi-gelas/
Orang bilang rezeki itu seperti gelas..kalau ukuran gelasnya kecil, biar sebanyak apapun air dituang ke gelas tersebut, pasti akan tumpah.
Rezeki seperti juga jodoh, amal dan kematian sudah diatur oleh yang kuasa, namun kita bisa mengusahakannya..kecuali kematian tentunya. Menurutku yang penting bukan besar gelasnya, namun kualitas gelasnya.
Jika gelasnya besar seperti ember namun rapuh..yah cepat pecah juga walau hanya dituang air panas. Sedang gelas yang berkualitas bagus tentu tidak akan mudah pecah walau kadang jatuh. Sama juga seperti hidup ini, menang lotere dan menjadi super kaya, tidak menjamin seseorang bisa bahagia.. bisa – bisa malah masuk rumah sakit karena paranoid.
Sedang meski gelasnya kecil, namun digunakan untuk hal – hal yang berkulitas, tidak mengejar kemewahan, bersahaja dan bijaksana serta bisa digunakan untuk membantu orang lain, menurutku itulah rezeki yang sejati..Bagaimana menurut anda?
Sabtu, 24 Oktober 2009
PEMBANTU
Suatu kali saat aku sedang membaca koran, seorang temanku menyeletuk, ¨ Kamu tau tidak kenapa pembantu itu sering disiksa sama majikannya?¨
Aku menjawab,¨Yah..mungkin karena mereka kerjanya kurang becus sehingga majikannya menjadi jengkel dan menganiayanya.¨
¨ Sebenarnya,¨ lanjut temanku lagi, ¨Alasan paling utama ialah majikannya sudah sejak awal berpikiran negatif pada pembantunya.. mereka menganggapnya kelas yang hina, cuman mau duit saja padahal pemalasnya amit – amit, bahkan ada yang berpikir bukannya membantu di rumah tapi malah membuat kacau.¨
¨ Seandainya mereka mau berpikir bahwa mereka itu mitra kita, yang sudah berupaya menyerahkan tenaga dan pikirannya untuk membantu kita.. maka hal seperti itu tidak akan terjadi.. kamu lihat pembantu di rumah saya.. mereka ada yang sudah dua puluhan tahun bekerja.. namun mereka betah karena bagi mereka saya adalah saudara mereka dan rumah saya adalah rumah mereka juga yang seharusnya mereka pelihara keindahannya.¨
Aku mengangguk – ngangguk dan berpikir kata – katanya ada benarnya juga.. bagaimana menurut anda?
Aku menjawab,¨Yah..mungkin karena mereka kerjanya kurang becus sehingga majikannya menjadi jengkel dan menganiayanya.¨
¨ Sebenarnya,¨ lanjut temanku lagi, ¨Alasan paling utama ialah majikannya sudah sejak awal berpikiran negatif pada pembantunya.. mereka menganggapnya kelas yang hina, cuman mau duit saja padahal pemalasnya amit – amit, bahkan ada yang berpikir bukannya membantu di rumah tapi malah membuat kacau.¨
¨ Seandainya mereka mau berpikir bahwa mereka itu mitra kita, yang sudah berupaya menyerahkan tenaga dan pikirannya untuk membantu kita.. maka hal seperti itu tidak akan terjadi.. kamu lihat pembantu di rumah saya.. mereka ada yang sudah dua puluhan tahun bekerja.. namun mereka betah karena bagi mereka saya adalah saudara mereka dan rumah saya adalah rumah mereka juga yang seharusnya mereka pelihara keindahannya.¨
Aku mengangguk – ngangguk dan berpikir kata – katanya ada benarnya juga.. bagaimana menurut anda?
MANGGA
gambar dari dodok08.wordpress.com/2009/03/09/bibit-mangga/
Suatu hari aku sedang duduk – duduk di teras rumah temanku sambil menikmati buah mangga. Di depan rumah temanku itu emang tumbuh pohon mangga.
Selagi asyik – asyiknya makan, temanku berkata kepadaku, ¨ Coba kamu lihat pohon manggaku ini.. Pohonnya tinggi, daunnya rindang dan buahnya sangat manis..¨.
¨ Pohon mangga ini bisa seperti itu karena konsisten. Seandainya pohon mangga ini dahulu ditanam berpindah – pindah, tentu dia tidak akan tumbuh. Seandainya mulanya ia ditanam di samping rumah, kemudian kakekku berpikir kayaknya kalau di samping rumah terlalu sempit, lalu memindakhannya ke depan rumah. Kemudian kakekku berpikir lagi, bagaimana kalau di belakang rumah karena di depan terlalu menghalangi pandangan.Setelah ditanam di belakang, kemudian kakekku berpikir untuk menanam di dekat rumah tetangga biar buahnya bisa dimakan bersama. setelah pindah di dekat rumah tetangga, kemudian dipindahkan lagi ke dekat mesjid, menurutmu apa yang terjadi?¨
Aku menjawab, ¨Tentu saja mangga itu tidak mungkin tumbuh karena dipindah – pindah terus.. belum tumbuh sudah pindah lagi..pindah lagi..¨
¨Nah.. begitu pula dengan hidup kita ini,¨kata temanku, ¨Tidak mungkin kita bisa mencapai apa yang kita inginkan bila kita tidak konsisten dengan tujuan kita.. kita harus konsisten sesulit apapun itu..dengan demikian kita bisa menuai hasilnya seperti sekarang ini. Tidak perlu berapa lama waktu diperlukan untuk mencapainya, kakekku pun tidak menikmati hasil tanamnya ini.. yang penting generasi di masa depannya tau bahwa inilah buah dari kekonsistenan...¨. Aku termenung mendengar kata – katanya..yang menurutku ada benarnya.. Bagaimana menurut anda?
Suatu hari aku sedang duduk – duduk di teras rumah temanku sambil menikmati buah mangga. Di depan rumah temanku itu emang tumbuh pohon mangga.
Selagi asyik – asyiknya makan, temanku berkata kepadaku, ¨ Coba kamu lihat pohon manggaku ini.. Pohonnya tinggi, daunnya rindang dan buahnya sangat manis..¨.
¨ Pohon mangga ini bisa seperti itu karena konsisten. Seandainya pohon mangga ini dahulu ditanam berpindah – pindah, tentu dia tidak akan tumbuh. Seandainya mulanya ia ditanam di samping rumah, kemudian kakekku berpikir kayaknya kalau di samping rumah terlalu sempit, lalu memindakhannya ke depan rumah. Kemudian kakekku berpikir lagi, bagaimana kalau di belakang rumah karena di depan terlalu menghalangi pandangan.Setelah ditanam di belakang, kemudian kakekku berpikir untuk menanam di dekat rumah tetangga biar buahnya bisa dimakan bersama. setelah pindah di dekat rumah tetangga, kemudian dipindahkan lagi ke dekat mesjid, menurutmu apa yang terjadi?¨
Aku menjawab, ¨Tentu saja mangga itu tidak mungkin tumbuh karena dipindah – pindah terus.. belum tumbuh sudah pindah lagi..pindah lagi..¨
¨Nah.. begitu pula dengan hidup kita ini,¨kata temanku, ¨Tidak mungkin kita bisa mencapai apa yang kita inginkan bila kita tidak konsisten dengan tujuan kita.. kita harus konsisten sesulit apapun itu..dengan demikian kita bisa menuai hasilnya seperti sekarang ini. Tidak perlu berapa lama waktu diperlukan untuk mencapainya, kakekku pun tidak menikmati hasil tanamnya ini.. yang penting generasi di masa depannya tau bahwa inilah buah dari kekonsistenan...¨. Aku termenung mendengar kata – katanya..yang menurutku ada benarnya.. Bagaimana menurut anda?
MOBIL
gambar dari fact4win.blogspot.com/2009/04/berfikirlah-100..
Suatu hari aku menginap di rumah temanku. Temanku ini berencana membeli mobil dan untuk itu temanku sudah giat kursus mengemudi. Namun istrinya tidak setuju dengan tindakan temanku yang sudah ikut kursus padahal belum punya mobil.
Sang Istri berkata, ¨ Ngapain capek – capek kursus, buang – buang duit aja.. mobil aja belum punya..untuk apa kursus? Saya nanti baru mau kursus kalau mobilnya udah ada.¨ Suaminya menjawab, ¨ Yaah.. bukannya buang – buang duit tapi saya pinginnya begitu punya mobil, saya udah bisa langsung bawa kemana - mana.. jadi gak buang – buang waktu.¨
Sang istri berkata, ¨ Kamu tuh yang buang – buang duit dan buang – buang waktu.. punya mobil aja belum tapi lagaknya seperti udah punya.¨ Si suami membantah lagi dan akhirnya jadilah mereka bertengkar dan kemudian meminta pendapatku untuk memutuskan yang mana yang benar di antara mereka.
Saya hanya tertegun sekaligus bingung melihat kejadian itu.. Sebenarnya keduanya tidak ada yang benar dan tidak ada yang salah. Belajar mengendara sebelum punya mobil tidak salah dan belajar setelahnya pun juga tidak salah.. Yang salah adalah ketika mereka memaksakan pendapat mereka kepada orang lain.
Betapa banyak pertengkaran yang terjadi di dunia ini hanya perbedaan pendapat kecil seperti di atas. Kita terlalu memaksakan agar orang lain mengikuti kemauan kita atau kasarnya kita mau orang lain seperti kita. Padahal kita diciptakan berbeda.. dengan latar belakang dan pikiran berbeda pula. Sepatutnya kita menghargai perbedaan kita dan mau lebih bijaksana menerima keberbedaan itu. Kalaupun jelas sama sekali berbeda, kita bisa mencoba mencari titik tengah agar tidak ada pihak yang merasa keberatan. Bagaimana menurut anda?
Suatu hari aku menginap di rumah temanku. Temanku ini berencana membeli mobil dan untuk itu temanku sudah giat kursus mengemudi. Namun istrinya tidak setuju dengan tindakan temanku yang sudah ikut kursus padahal belum punya mobil.
Sang Istri berkata, ¨ Ngapain capek – capek kursus, buang – buang duit aja.. mobil aja belum punya..untuk apa kursus? Saya nanti baru mau kursus kalau mobilnya udah ada.¨ Suaminya menjawab, ¨ Yaah.. bukannya buang – buang duit tapi saya pinginnya begitu punya mobil, saya udah bisa langsung bawa kemana - mana.. jadi gak buang – buang waktu.¨
Sang istri berkata, ¨ Kamu tuh yang buang – buang duit dan buang – buang waktu.. punya mobil aja belum tapi lagaknya seperti udah punya.¨ Si suami membantah lagi dan akhirnya jadilah mereka bertengkar dan kemudian meminta pendapatku untuk memutuskan yang mana yang benar di antara mereka.
Saya hanya tertegun sekaligus bingung melihat kejadian itu.. Sebenarnya keduanya tidak ada yang benar dan tidak ada yang salah. Belajar mengendara sebelum punya mobil tidak salah dan belajar setelahnya pun juga tidak salah.. Yang salah adalah ketika mereka memaksakan pendapat mereka kepada orang lain.
Betapa banyak pertengkaran yang terjadi di dunia ini hanya perbedaan pendapat kecil seperti di atas. Kita terlalu memaksakan agar orang lain mengikuti kemauan kita atau kasarnya kita mau orang lain seperti kita. Padahal kita diciptakan berbeda.. dengan latar belakang dan pikiran berbeda pula. Sepatutnya kita menghargai perbedaan kita dan mau lebih bijaksana menerima keberbedaan itu. Kalaupun jelas sama sekali berbeda, kita bisa mencoba mencari titik tengah agar tidak ada pihak yang merasa keberatan. Bagaimana menurut anda?
Minggu, 18 Oktober 2009
JERAWAT
gambar dari dikacrutin.com/jika-jerawat-menyerang/
" Uhh.. sebelnya kalo ada jerawat mampir di pipi gue.. membuat gue jadi gak oke saja..", kata teman gue. Namun menurutku dia oke aja tuh with or without jerawat.. alias acne.
" Aku gak perduli loe jerawatan atau tidak.. yang penting loe tuh orangnya asyik dan hati loe baik.." kataku. " Tapi kan membuat gue jadi jelek", katanya.
" Siapa bilang loe jelek, lagipula kalau jelek karena jerawat, jerawat itu entar juga hilang.. sedang kalo jelek hati.. susah hilangnya."
" Yang kedua.. kulit yang cantik kan cuma cashing doang.. seperti mobil.. biarpun cashingnya bagus dan mulus tapi kalo mesinnya buat jalan lurus.. ngapain? Gak bisa di pake di jalan berbelok apalagi tanjakan." Begitu kata gue padanya. Bagaimana menurut anda?
DOSEN
Tersebutlah seorang dosen yang terkenal sangat killer.. sulit sekali mendapatkan nilai yang baik darinya. Semua mahasiswa yang ujian dengannya hampir 85 persen tidak lulus. Dosen ini sangat disiplin dan ia ingin mahasiswanya benar – benar bermutu sesuai dengan standart yang ditetapkannya. Dia memiliki banyak mahasiswa.. bahkan ada yang sudah tujuh kali mengambil mata kuliah tersebut namun tak kunjung lulus.
Salah satu yang sudah tujuh kali ngambil mata kuliah tersebut ialah mahasiswi yang sebut saja bernama Anna.
Anna sudah putus asa.. berbagai cara belajar sudah dicobanya untuk lulus.. namun tidak kunjung berhasil, mana orang tuanya mengancam tidak akan membiayai kuliah Anna lagi bila tidak lulus tahun ini.
Sore hari sebelum hari ujian, Anna mendatangi rumah sang dosen. Ia memohon belas kasihan dosen tersebut untuk menurunkan standart kelulusannya namun tidak digubris. Bahkan dia disuruh berdiri di luar rumah.. dan celakanya hujan turun saat magrib dan membasahi seluruh tubuh Anna.
Anna menggigil kedinginan.. tekadnya sudah bulat, ia harus lulus tahun ini apapun yang terjadi.. ia tetap nekat berdiri dalam hujan. Hingga akhirnya sang dosen menyerah sendiri dan menyuruhnya masuk.
¨ Saya tidak suka caramu memaksa saya dengan berhujan – hujan begitu.. sampai kapanpun saya tidak akan menurunkan standart nilai.. mau jadi apa bangsa ini bila mahasiswanya bobrok semua.¨, kata sang Dosen. ¨ Cepat kamu ganti pakaian.. kebetulan saya punya baju putri saya yang cocok untukmu.. kamu bersih dan keringkan diri dulu, kamar mandinya lewat sini..¨kata sang dosen menunjukkan jalan.
Setelah mandi, mengeringkan diri dan memakai pakaian putri si dosen, si Anna akhirnya pulang.. namun sebelum pulang ia berkata, ¨ Maaf Saya pak.. Saya harus lulus tahun ini.. bisakah sekali lagi saya mohon kebijakan bapak untuk menurunkan standart nilai?¨
Sekali tidak tetap tidak, sang dosen berkeras.. ¨Kalau begitu, maafkan saya pak..terpaksa saya harus memakai jalan kekerasan. Tadi di kamar mandi saya telah mengambil celana dalam bapak.. dan celana dalam saya pun, saya tinggal di kamar mandi.¨, kata Anna, ¨Bapak bisa bayangkan pikiran orang – orang dan keluarga bapak bila melihat celana dalam bapak ada pada saya dan celana dalam saya ada pada bapak?¨
Maafkan saya pak.. namun saya harus lulus tahun ini.. bila bapak tidak meluluskan saya.. Saya ingin sekali melihat tanggapan orang – orang atas reputasi bapak yang sebelumnya begitu sempurna.¨
Sambil berkata itu Anna berlari sekencang mungkin, meninggalkan sang dosen yang terhenyak karena dijebak.
Salahkah sang Dosen yang idealis yang mempertahankan mutu pendidikan.. Salahkah Anna yang telah berupaya dan harus lulus tahun ini.. Salahkah orang tua Anna yang telah banting tulang membiayai kuliah Anna sekian lama dan berharap anaknya bisa lulus agar bisa meringankan beban keluarga.. atau salahkah keadaan cerita yang begitu rumit yang biasa terjadi di antara kita ini.. bagaimana menurut anda?
Salah satu yang sudah tujuh kali ngambil mata kuliah tersebut ialah mahasiswi yang sebut saja bernama Anna.
Anna sudah putus asa.. berbagai cara belajar sudah dicobanya untuk lulus.. namun tidak kunjung berhasil, mana orang tuanya mengancam tidak akan membiayai kuliah Anna lagi bila tidak lulus tahun ini.
Sore hari sebelum hari ujian, Anna mendatangi rumah sang dosen. Ia memohon belas kasihan dosen tersebut untuk menurunkan standart kelulusannya namun tidak digubris. Bahkan dia disuruh berdiri di luar rumah.. dan celakanya hujan turun saat magrib dan membasahi seluruh tubuh Anna.
Anna menggigil kedinginan.. tekadnya sudah bulat, ia harus lulus tahun ini apapun yang terjadi.. ia tetap nekat berdiri dalam hujan. Hingga akhirnya sang dosen menyerah sendiri dan menyuruhnya masuk.
¨ Saya tidak suka caramu memaksa saya dengan berhujan – hujan begitu.. sampai kapanpun saya tidak akan menurunkan standart nilai.. mau jadi apa bangsa ini bila mahasiswanya bobrok semua.¨, kata sang Dosen. ¨ Cepat kamu ganti pakaian.. kebetulan saya punya baju putri saya yang cocok untukmu.. kamu bersih dan keringkan diri dulu, kamar mandinya lewat sini..¨kata sang dosen menunjukkan jalan.
Setelah mandi, mengeringkan diri dan memakai pakaian putri si dosen, si Anna akhirnya pulang.. namun sebelum pulang ia berkata, ¨ Maaf Saya pak.. Saya harus lulus tahun ini.. bisakah sekali lagi saya mohon kebijakan bapak untuk menurunkan standart nilai?¨
Sekali tidak tetap tidak, sang dosen berkeras.. ¨Kalau begitu, maafkan saya pak..terpaksa saya harus memakai jalan kekerasan. Tadi di kamar mandi saya telah mengambil celana dalam bapak.. dan celana dalam saya pun, saya tinggal di kamar mandi.¨, kata Anna, ¨Bapak bisa bayangkan pikiran orang – orang dan keluarga bapak bila melihat celana dalam bapak ada pada saya dan celana dalam saya ada pada bapak?¨
Maafkan saya pak.. namun saya harus lulus tahun ini.. bila bapak tidak meluluskan saya.. Saya ingin sekali melihat tanggapan orang – orang atas reputasi bapak yang sebelumnya begitu sempurna.¨
Sambil berkata itu Anna berlari sekencang mungkin, meninggalkan sang dosen yang terhenyak karena dijebak.
Salahkah sang Dosen yang idealis yang mempertahankan mutu pendidikan.. Salahkah Anna yang telah berupaya dan harus lulus tahun ini.. Salahkah orang tua Anna yang telah banting tulang membiayai kuliah Anna sekian lama dan berharap anaknya bisa lulus agar bisa meringankan beban keluarga.. atau salahkah keadaan cerita yang begitu rumit yang biasa terjadi di antara kita ini.. bagaimana menurut anda?
PADI DAN RUMPUT
gambar dari sachzqirana.wordpress.com/.../28/sajak-ilalang/
Aku suka melihat padi yang menghijau.. apalagi bila mendekati musim panen, bulir – bulir yang berwarna keemasan begitu banyak dan indah. Padi memang hebat, semakin berisi dia dengan bulirnya, makin merunduklah dia.
Tidak seberapa jauh dari area persawahan, ada area sekolah dengan lapangan hijaunya.. Sayang lapangan hijau itu tidak terawat sehingga ditumbuhi ilalang yang menempel di celana atau kaus kaki bila kita melewatinya.
Ilalang berbeda dengan padi.. bila padi makin berisi makin merunduk, ilalang yang isinya cuma sedikit tegak dan sombongnya bukan main.. menebar benihnya di kaus kaki orang. Benar juga kata pepatah.. bahwa kita bisa menilai ´isi´ orang dari perilakunya. Orang kalau cuma punya satu dua jurus, angkuhnya bukan main.. namun bila ia berisi niscaya ia akan makin rendah hati.. Bagaimana menurut anda?
PENGUASA KAYA
Tersebutlah seorang penguasa yang amat kuat yang mampu menguasai seluruh kerjaan dan negara di bumi ini. Penguasa ini pun amat kaya.. saking kayanya, hartanya ditimbun di dalam gunung – gunung besar yang membentang sepanjang timur dan barat.
Si penguasa ini sombong bukan main. Tidak ada lagi penguasa yang sehebat dan sekaya dirinya, karena itulah dia menantang semua orang untuk menyamai kekayaannya.
Tentu saja tidak ada yang berani menyambut tantangan itu.. ´tantangan konyol,´ pikir rakyatnya.. ´sudah jelas – jelas dialah orang terkaya di bawah kolong langit ini bahkan diri kita ini pun miliknya, masih juga buat sayembara.´
Namun tiba – tiba suatu hari datanglah seseorang yang menghadap raja dan berkata bahwa dia bisa mengalahkan kekayaan sang penguasa.
Si penguasa pun jadi tertarik.. lalu dia bertanya kepada orang tersebut.. kekayaan apa yang kamu miliki yang bisa menandingi kekayaanku. Orng tersebut lalu mengangkat gelas berisi air minum. ¨Ini¨ katanya..air inilah yang mampu menandingi kekayaan paduka¨.
Mendengar hal itu, penguasa dan para pengawalnya tergelak – gelak, ¨ hua ha ha.. kalau cuma air, jangankan cuma segelas, sepenuh lautan air punya kami pun kamu bisa ambil kalau mau..¨
¨ Tunggu dulu paduka.. sekarang coba paduka bayangkan, berada di sebuah gurun pasir nan amat luas dan di siang hari yang amat terik.. paduka sudah jauh berjalan namun tidak mendapatkan air setetespun seharian itu. Keringat sudah kering membanjir, sementara gurun bagai tak bertepi.. Paduka sudah merasakan kehausan yang amat menyiksa hingga seperti tercekik di kerongkongan paduka dan bila tidak ada air tentu tidak lama lagi paduka akan mati.. Apa yang paduka lakukan bila aku menawarkan air dingin menyejukkan yang ada di dalam gelas ini di tukar dengan setengah kekayaan paduka?¨
Sang penguasa termenung mendengar pertanyaan tersebut.. tentu saja ia tidak mau mati kehausan.. sedang kekayaan yang dimilikinya masih ada setengahnya.. maka ia lalu berkata, ¨ Akan aku berikan setengah kekayaanku padamu asal air dalam gelas itu milikku.¨
¨ Terima kasih paduka,.. sekarang air itu telah paduka minum, badan paduka menjadi segar dan bugar seperti sedia kala. Tapi ternyata air yang paduka minum itu ternyata tidak mau keluar dari tubuh paduka. Tubuh paduka menjadi kembung dan gendut karena cairan itu menumpuk di dalam tubuh paduka. Paduka menjadi sesak nafas dan sebentar lagi pasti akan mati. Jutaan dokter dan tabib telah paduka panggil, tapi sia – sia. Kemudian saya datang dan berkata, ´bila aku mampu mengeluarkan air itu dari tubuh paduka dan menyelamatkan hidup paduka.. maka maukah paduka memberikan setengah kekayaan paduka yang tersisa tadi seluruhnya untukku?¨
Sang penguasa berkata, ¨Tentu saja aku mau, walau itu berarti aku tidak punya apa – apa lagi.¨ Orang itu pun tersenyum, ¨ Kalau begitu paduka, apa yang paduka sombongkan dengan kekayaan paduka? Ia tidak jauh lebih berharga dari pada segelas air ini.¨
Sang penguasa itu pun akhirnya manggut – manggut, Ia tersadar bahwa ia telah lalai dan sombong selama ini dan berjanji untuk tidaksombong dan semena – mena lagi. Setelah membaca cerita di atas, bagaimana menurut anda?
Si penguasa ini sombong bukan main. Tidak ada lagi penguasa yang sehebat dan sekaya dirinya, karena itulah dia menantang semua orang untuk menyamai kekayaannya.
Tentu saja tidak ada yang berani menyambut tantangan itu.. ´tantangan konyol,´ pikir rakyatnya.. ´sudah jelas – jelas dialah orang terkaya di bawah kolong langit ini bahkan diri kita ini pun miliknya, masih juga buat sayembara.´
Namun tiba – tiba suatu hari datanglah seseorang yang menghadap raja dan berkata bahwa dia bisa mengalahkan kekayaan sang penguasa.
Si penguasa pun jadi tertarik.. lalu dia bertanya kepada orang tersebut.. kekayaan apa yang kamu miliki yang bisa menandingi kekayaanku. Orng tersebut lalu mengangkat gelas berisi air minum. ¨Ini¨ katanya..air inilah yang mampu menandingi kekayaan paduka¨.
Mendengar hal itu, penguasa dan para pengawalnya tergelak – gelak, ¨ hua ha ha.. kalau cuma air, jangankan cuma segelas, sepenuh lautan air punya kami pun kamu bisa ambil kalau mau..¨
¨ Tunggu dulu paduka.. sekarang coba paduka bayangkan, berada di sebuah gurun pasir nan amat luas dan di siang hari yang amat terik.. paduka sudah jauh berjalan namun tidak mendapatkan air setetespun seharian itu. Keringat sudah kering membanjir, sementara gurun bagai tak bertepi.. Paduka sudah merasakan kehausan yang amat menyiksa hingga seperti tercekik di kerongkongan paduka dan bila tidak ada air tentu tidak lama lagi paduka akan mati.. Apa yang paduka lakukan bila aku menawarkan air dingin menyejukkan yang ada di dalam gelas ini di tukar dengan setengah kekayaan paduka?¨
Sang penguasa termenung mendengar pertanyaan tersebut.. tentu saja ia tidak mau mati kehausan.. sedang kekayaan yang dimilikinya masih ada setengahnya.. maka ia lalu berkata, ¨ Akan aku berikan setengah kekayaanku padamu asal air dalam gelas itu milikku.¨
¨ Terima kasih paduka,.. sekarang air itu telah paduka minum, badan paduka menjadi segar dan bugar seperti sedia kala. Tapi ternyata air yang paduka minum itu ternyata tidak mau keluar dari tubuh paduka. Tubuh paduka menjadi kembung dan gendut karena cairan itu menumpuk di dalam tubuh paduka. Paduka menjadi sesak nafas dan sebentar lagi pasti akan mati. Jutaan dokter dan tabib telah paduka panggil, tapi sia – sia. Kemudian saya datang dan berkata, ´bila aku mampu mengeluarkan air itu dari tubuh paduka dan menyelamatkan hidup paduka.. maka maukah paduka memberikan setengah kekayaan paduka yang tersisa tadi seluruhnya untukku?¨
Sang penguasa berkata, ¨Tentu saja aku mau, walau itu berarti aku tidak punya apa – apa lagi.¨ Orang itu pun tersenyum, ¨ Kalau begitu paduka, apa yang paduka sombongkan dengan kekayaan paduka? Ia tidak jauh lebih berharga dari pada segelas air ini.¨
Sang penguasa itu pun akhirnya manggut – manggut, Ia tersadar bahwa ia telah lalai dan sombong selama ini dan berjanji untuk tidaksombong dan semena – mena lagi. Setelah membaca cerita di atas, bagaimana menurut anda?
BATU KALI DAN BATU GUNUNG
gambar dari anaknaholsoan.wordpress.com/.../04/batu-pijakan/
Kami adalah batu kali dan batu gunung.. Batu kali berwarna agak hitam dengan tepi yang halus, sedang batu gunung berwarna agak kemerahan dengan tepi yang kasar.
Dulunya kami tidak pernah bertemu, soalnya jauh sih.. satu tinggal di gunung, satunya lagi di sungai.. namun tiba – tiba pembangunan perkotaan mencerabut kami dari tempat tinggal kami dan akhirnya kami bertemu dan bersama – sama dijadikan pengalas jalan dan jembatan.
Sebenarnya sedih juga harus terpisah dari tempat tinggal kami.. tapi apa boleh buat, kami ini benda mati.. benda hidup lainnya seperti hewan dan tumbuhan saja harus ikut kemauannya manusia, apalagi kami.
Manusia adalah pemimpin bumi ini.. dan kami harus patuh pada pemimpin.. itulah takdir kami.. walau kami harus menopang beban truk dan kereta api yang kelewat berat..kami terima itu semua.
Namun.. sebagai pemimpin, manusia juga harus nyadar untuk memahami dan memelihara alam ini.. jangan cuma dieksploitasi sesukanya dan tidak ada usaha untuk memperbaikinya.. bisa – bisa air sungai meluap dan banjir terjadi di mana – mana karena batu kalinya sudah diambil dan tidak ada lagi pembendungnya.
Bisa – bisa bumi retak dan diguncang gempa, karena bebatuan bukit dan gunung yang biasa memberatinya sudah tidak ada lagi.
Kami pasrah pada takdir kami untuk diambil manfaatnya oleh manusia.. namun anda juga harus harus janji untuk merawat alam ini.. Bagaimana menurut anda?
KALI DAN BAGI
Sebutlah seseorang bernama Aiba yang bekerja di sebuah perusahan swasta.. ia termasuk orang yang populer di perusahan tersebut. Populer bukan karena perilakunya tanpa cacat cela seperti malaikat, namun karena dia pandai ´berbagi´.
Sebenarnya Aiba jauh dari sempurna..ia pintar menyunat anggaran, mempolitisir keperluan kantor, pendeknya pintar ´kali – kalinya´ lah.. namun ia bekerja tidak sendiri, setelah dia mendapat keuntungan, dia selalu membagi – bagi hasil keuntungannya kepada rekan – rekan sekantornya. Akibatnya teman – teman sekantornya segan untuk menuntut dia, karena mereka juga mendapat keuntungan dari perbuatan Aiba.
Menurutnya, ¨ Di dunia sekarang ini, jika Seseorang ingin sukses, maka dia harus pintar kali – kali dan juga harus pintar bagi – bagi.¨
Tentu saja Aku tidak setuju dangan pendapatnya tentang pintar kali – kali itu, yaah.. sepandai – pandainya tupai melompat kan pasti kan jatuh jua.. namun aku setuju kalau kita harus pintar berbagi.. berbagi kebahagiaan dan terutama berbagi sebahagian dari rezki yang telah Tuhan berikan pada kita kepada saudara – saudara kita yang membutuhkan.. Bagaimana menurut anda?
Sebenarnya Aiba jauh dari sempurna..ia pintar menyunat anggaran, mempolitisir keperluan kantor, pendeknya pintar ´kali – kalinya´ lah.. namun ia bekerja tidak sendiri, setelah dia mendapat keuntungan, dia selalu membagi – bagi hasil keuntungannya kepada rekan – rekan sekantornya. Akibatnya teman – teman sekantornya segan untuk menuntut dia, karena mereka juga mendapat keuntungan dari perbuatan Aiba.
Menurutnya, ¨ Di dunia sekarang ini, jika Seseorang ingin sukses, maka dia harus pintar kali – kali dan juga harus pintar bagi – bagi.¨
Tentu saja Aku tidak setuju dangan pendapatnya tentang pintar kali – kali itu, yaah.. sepandai – pandainya tupai melompat kan pasti kan jatuh jua.. namun aku setuju kalau kita harus pintar berbagi.. berbagi kebahagiaan dan terutama berbagi sebahagian dari rezki yang telah Tuhan berikan pada kita kepada saudara – saudara kita yang membutuhkan.. Bagaimana menurut anda?
BURUNG
Gambar dari poetrisoehendro.wordpress.com/.../
Pernahkah anda melihat kehidupan kami yang sangat rukun.. ketika betina kami ingin bertelur, maka kami para pejantanlah yang membangunkan sarang untuknya.
Ketika dia bertelur, maka kami para pejantanlah yang mencarikannya makan.. kami terbang begitu jauh, melayang tinggi di atas kalian dan melihat berjuta pemandangan indah di atas sana.. namun kami tidak pernah lupa untuk pulang untuk membawakan betina kami makanan senyaman apapun tempat yang kami lihat tersebut.
Kami sangat rukun.. kemana – mana kami terbang berkelompok.. kami yakin kalian manusia yang mulia pasti jauh lebih baik dan jauh lebih rukun dibanding kami.. Bagaimana menurut anda?
Minggu, 11 Oktober 2009
PERSAINGAN II
Aku membaca sebuah buku. Buku itu menuliskan tentang sesuatu yang menurutku ada benarnya.. Begini tulisannya:
Sudah menjadi penyakit umum di antara manusia untuk saling bersaing di dalam kehidupan. Penyakit ini memang sudah dipupuk sejak kecil. Saat Kita masih kanak-kanakpun orang tua dan guru kita sudah selalu menekankan agar dia “tidak kalah” dari orang lain, penekanan yang memupuk jiwa persaingan itulah, yang dilakukan oleh kita semua tanpa kita sadari bahwa kita telah menanamkan benih-benih yang menimbulkan sengketa dan kekerasan dalam diri kita dan anak-anak kita.
Sejak kecil, setiap orang anak telah dirangsang oleh orang tua, guru-guru, dan masyarakat yang menerima hal itu sebagai kehormatan dan kebudayaan, untuk menonjolkan dirinya sendiri, agar tidak kalah oleh siapapun juga. Di dalam kelas saja sudah terdapat penekanan ini berupa angka-angka tertinggi untuk nilai-nilai kepandaian, pujian bagi yang pintar dan celaan-celaan bagi yang bodoh, penghormatan-penghormatan bagi yang kaya dan penghinaan-penghinaan bagi yang miskin, memandang tinggi bagi yang berkedudukan tinggi dan memandang rendah kepada yang berkedudukan rendah. Inilah, yang membentuk jiwa seseorang sehingga seperti keadaan kita sekarang ini.
Persaingan ini, dalam bentuk apapun juga, tidak mungkin tidak menimbulkan kekerasan dan konflik, biarpun dengan seribu macam alasan kita mau memperhalus persaingan dengan tambahan kata “sehat”. Persaingan sehat! Mana mungkin ini? Persaingan itu sendiri adalah sama sekali tidak sehat! Keinginan menonjolkan diri agar “tidak kalah” oleh orang lain ini menimbulkan persaingan, menimbulkan konflik, menimbulkan iri hati. Iri hati timbul karena perbandingan, kalau kita membanding-bandingkan diri sendiri dengan orang lain yang lebih pandai, lebih kaya, lebih tinggi kedudukannya, dan segala macam lebih lagi.
Hidup akan menjadi sesuatu yang lain sama sekali dari pada sekarang ini kalau tidak ada perbandingan, tidak ada persaingan, tidak ada keinginan menonjolkan diri. Dapatkah kita hidup bebas dari persaingan? Untuk dapat menjawab pertanyaan ini, kita harus menghayatinya, bukan hanya sekedar memikirkan dan berteori lalu berbantahan dengan kata-kata kosong belaka. Penghayatan dapat dilakukan kalau kita mengenal diri sendiri setiap saat, mengenal iri hati diri sendiri, mengenal keinginan menonjolkan diri sendiri, mengenal kesukaan diri sendiri untuk bersaing dan menang!
Demikian yang ditulis buku tersebut, Bagaimana menurut anda?
Sudah menjadi penyakit umum di antara manusia untuk saling bersaing di dalam kehidupan. Penyakit ini memang sudah dipupuk sejak kecil. Saat Kita masih kanak-kanakpun orang tua dan guru kita sudah selalu menekankan agar dia “tidak kalah” dari orang lain, penekanan yang memupuk jiwa persaingan itulah, yang dilakukan oleh kita semua tanpa kita sadari bahwa kita telah menanamkan benih-benih yang menimbulkan sengketa dan kekerasan dalam diri kita dan anak-anak kita.
Sejak kecil, setiap orang anak telah dirangsang oleh orang tua, guru-guru, dan masyarakat yang menerima hal itu sebagai kehormatan dan kebudayaan, untuk menonjolkan dirinya sendiri, agar tidak kalah oleh siapapun juga. Di dalam kelas saja sudah terdapat penekanan ini berupa angka-angka tertinggi untuk nilai-nilai kepandaian, pujian bagi yang pintar dan celaan-celaan bagi yang bodoh, penghormatan-penghormatan bagi yang kaya dan penghinaan-penghinaan bagi yang miskin, memandang tinggi bagi yang berkedudukan tinggi dan memandang rendah kepada yang berkedudukan rendah. Inilah, yang membentuk jiwa seseorang sehingga seperti keadaan kita sekarang ini.
Persaingan ini, dalam bentuk apapun juga, tidak mungkin tidak menimbulkan kekerasan dan konflik, biarpun dengan seribu macam alasan kita mau memperhalus persaingan dengan tambahan kata “sehat”. Persaingan sehat! Mana mungkin ini? Persaingan itu sendiri adalah sama sekali tidak sehat! Keinginan menonjolkan diri agar “tidak kalah” oleh orang lain ini menimbulkan persaingan, menimbulkan konflik, menimbulkan iri hati. Iri hati timbul karena perbandingan, kalau kita membanding-bandingkan diri sendiri dengan orang lain yang lebih pandai, lebih kaya, lebih tinggi kedudukannya, dan segala macam lebih lagi.
Hidup akan menjadi sesuatu yang lain sama sekali dari pada sekarang ini kalau tidak ada perbandingan, tidak ada persaingan, tidak ada keinginan menonjolkan diri. Dapatkah kita hidup bebas dari persaingan? Untuk dapat menjawab pertanyaan ini, kita harus menghayatinya, bukan hanya sekedar memikirkan dan berteori lalu berbantahan dengan kata-kata kosong belaka. Penghayatan dapat dilakukan kalau kita mengenal diri sendiri setiap saat, mengenal iri hati diri sendiri, mengenal keinginan menonjolkan diri sendiri, mengenal kesukaan diri sendiri untuk bersaing dan menang!
Demikian yang ditulis buku tersebut, Bagaimana menurut anda?
GEMPA BUMI
gambar dari www.kalbe.co.id/index.php?page=healthy
Gempa bumi yang terjadi di Padang, Sumatera Barat meninggalkan duka yang mendalam. Ribuan orang kehilangan harta benda, bahkan tak sedikit yang kehilangan sanak saudara.. dan seperti layaknya musibah sebelumnya, kita lalu berusaha mencari kambing hitam siapa yang paling bertanggung jawab atas musibah ini?
Kita selalu menyalahkan pemerintah, penebangan pohon liar, penggundulan hutan oleh industri, pengerukan gunung sehingga gunung yang di dalam kitab suci Al-QurĂ¡n berfungsi sebagai paku bumi kini beralih fungsi jadi penimbun laut atau badan jalan. Dengan demikian maka tak heranlah, bila terjadi retakan di mana – mana yang berakibat timbulnya gempa..wong pakunya sudah hilang.
Di dalam mekanisme pertahanan jiwa memang ada yang dinamakan proyeksi.. kita memang cenderung menyalahkan orang lain. Lebih mudah bagi kita menyalahkan daripada menerima bahwa kitalah yang salah..
Memang sih..kadang – kadang kalo kita lagi depresi, kita emang lebih banyak menyalahkan diri sendiri dan bahkan siap menerima kesalahan orang lain sebagai kesalahan kita..tapi di luar keadaan tersebut, bisa dihitung jari orang yang punya integritas seperti itu.
Kita pun bersalah karena tidak melakukan penghijauan, kita pun bersalah karena tidak mencegah ilegal logging..kita pun bersalah karena terlalu serakah menimbun laut kita untuk kita jadikan perumahan, jalan dan jembatan. Kita pun bersalah karena melakukan banyak kemaksiatan sehingga doa kita sulit dikabulkan. Kita pun bersalah karena tidak melakukan tindakan antisipasi sebelumnya. Kita pun bersalah karena terlalu pasrah membiarkan negara ini menuju ke arah yang tidak benar. Kita pun bersalah karena hanya duduk pangku tangan dan cuma bisanya menyalahkan orang lain. Kita pun bersalah karena tidak memulai suatu kebaikan kecil dari diri kita sendiri.. Bagaimana menurut anda?
WAKTU TEMPAT KEADAAN II
gambar dr http://www.squidoo.com/cola-bbq-sauce-recipe
Aku suka makan fastfood..soalnya selain penyajiannya cepat, rasanya pun akrab di lidah.
Namun suatu ketika, saus fastfoodnya nyiprat ke baju putihku. Padahal baju itu sedianya masih kupakai bekerja.. Saat sedang kesal itulah timbul suatu pemikiran di kepalaku.
Sesuatu dikatakan tidak benar alias sampah bila dia tidak memenuhi waktu,tempat maupun keadaan yang tepat.. contohnya saus fastfood ini.
Saus fastfood bukanlah sesuatu yang jelek.Rasanya enak, halal pula dan mampu menambah nikmat cita rasa makanan.. hanya saja saus fastfood yang berwarna merah itu berada pada waktu yang tidak tepat karena baju putih saat itu sedang saya pakai bekerja.. dan tidak berada pada tempat yang tepat.. harusnya dia kan berada di piring makananku dan bukannya di bajuku.. serta keadaan yang tidak tepat karena baju itu baju bersih & resmi, bukannya baju lusuh & kotor yang emang dipakai untuk kerja kebun. Bagaimana menurut anda?
Sabtu, 03 Oktober 2009
WAKTU TEMPAT KEADAAN
Terebutlah seorang pria sukses dan kaya berusia 40 tahun bernama Jack.
Jack memiliki istri yang sangat cantik jelita dan baik hati yang berumur 28 tahun. Pernikahan mereka amat bahagia. Mereka di karuniai seorang putera bernama Aldi yang prestasinya sangat baik dan kini sedang sekolah di sebuah sekolah swasta elit.
Jack memiliki seorang sahabat sekaligus dokter pribadinya. Mereka sering main tennis bersama hampir setiap minggu. Sebutlah nama dokternya ini Ibnu.
Suatu ketika, sepulang berbisnis diluar negeri, Jack menelpon Ibnu karena istrinya sakit. Istri Jack sepertinya mengalami gangguan pencernaan hingga selalu mual muntah dan badannya lemas. Setelah Ibnu memeriksa istri Jack, dia tersenyum dan berkata, "Selamat Jack, Aldi sekarang udah punya adik.. istrimu sedang hamil dua bulan"
Terkejut Jack mendengar kata - kata sahabatnya.. padahal selama tiga bulan ini ia berada di luar negeri dan baru saja pulang, tidak mungkin istrinya hamil dua bulan.
Ternyata kecurigaan Jack beralasan.. Istrinya selingkuh dan hamil dengan pria lain.. alasan istrinya karena Jack terlalu sibuk dan tidak pernah perhatian kepada dirinya. Jack sangat sedih mendengar alasan istrinya.. ia mau memaafkan tapi ia tidak bisa menerima kesucian istrinya telah ternoda, ia kemudian menceraikannya.
Istri Jack tidak bisa menerima rumah tangganya hancur, ia kemudian menuntut dr.Ibnu ke pengadilan karena melanggar kode etik kerahasiaan pasien.
Manusia tidak ada yang jahat ataupun yang baik..waktu, tempat dan keadaanlah yang membuat seorang manusia bisa diklaim jahat ataupun baik.
Mungkin Jack memang bekerja keras, tapi ia lupa tuntutan batin istrinya. Mungkin istrinya salah, tapi ia kesepian dan kebetulan seorang pria mampu mencairkan kebekuan hatinya. Mungkin dr.Ibnu mengatakan kenyataan pada Jack karena kebetulan Jack adalah temannya, sehingga ia lupa untuk berhati - hati dengan kode etiknya.
Jack, Istrinya dan dr.Ibnu berada pada waktu, tempat dan keadaan yang salah.Bagaimana menurut anda?
Jack memiliki istri yang sangat cantik jelita dan baik hati yang berumur 28 tahun. Pernikahan mereka amat bahagia. Mereka di karuniai seorang putera bernama Aldi yang prestasinya sangat baik dan kini sedang sekolah di sebuah sekolah swasta elit.
Jack memiliki seorang sahabat sekaligus dokter pribadinya. Mereka sering main tennis bersama hampir setiap minggu. Sebutlah nama dokternya ini Ibnu.
Suatu ketika, sepulang berbisnis diluar negeri, Jack menelpon Ibnu karena istrinya sakit. Istri Jack sepertinya mengalami gangguan pencernaan hingga selalu mual muntah dan badannya lemas. Setelah Ibnu memeriksa istri Jack, dia tersenyum dan berkata, "Selamat Jack, Aldi sekarang udah punya adik.. istrimu sedang hamil dua bulan"
Terkejut Jack mendengar kata - kata sahabatnya.. padahal selama tiga bulan ini ia berada di luar negeri dan baru saja pulang, tidak mungkin istrinya hamil dua bulan.
Ternyata kecurigaan Jack beralasan.. Istrinya selingkuh dan hamil dengan pria lain.. alasan istrinya karena Jack terlalu sibuk dan tidak pernah perhatian kepada dirinya. Jack sangat sedih mendengar alasan istrinya.. ia mau memaafkan tapi ia tidak bisa menerima kesucian istrinya telah ternoda, ia kemudian menceraikannya.
Istri Jack tidak bisa menerima rumah tangganya hancur, ia kemudian menuntut dr.Ibnu ke pengadilan karena melanggar kode etik kerahasiaan pasien.
Manusia tidak ada yang jahat ataupun yang baik..waktu, tempat dan keadaanlah yang membuat seorang manusia bisa diklaim jahat ataupun baik.
Mungkin Jack memang bekerja keras, tapi ia lupa tuntutan batin istrinya. Mungkin istrinya salah, tapi ia kesepian dan kebetulan seorang pria mampu mencairkan kebekuan hatinya. Mungkin dr.Ibnu mengatakan kenyataan pada Jack karena kebetulan Jack adalah temannya, sehingga ia lupa untuk berhati - hati dengan kode etiknya.
Jack, Istrinya dan dr.Ibnu berada pada waktu, tempat dan keadaan yang salah.Bagaimana menurut anda?
PERAN
gambar dari eqatwork.com/.../
"Sebenarnya di dunia ini tidak ada yang menikah dengan sesama jenis..", demikian seorang psikolog berkata kepadaku. "Sebab", lanjutnya, "meski mereka secara fisik terlihat dari jenis yang sama, namun peran yang mereka mainkan dalam berhubungan itu berbeda.. ada yang berperan sebagai pria, ada pula yang berperan sebagai wanitanya.. Ada yang top ada yang bottom.."
" Makanya kalau mereka sama - sama waria, mereka tidak akan tertarik antar satu dengan lainnya.. tapi bila satunya waria sedang yang satunya pria, barulah ketertarikan itu ada..prinsip homoseksualitas hanyalah pada fisik, sedang secara psikologis, mereka memang berbeda"
Aku termenung mendengar kata - kata psikolog tersebut.. mungkin mirip dengan dua medan magnet kali yee.. kutub yang sama akan saling tolak menolak, sedang kutub yang berbeda akan tarik menarik... Bagaimana menurut anda?
SETENGAH
Seorang temanku yang berprofesi sebagai dokter bercerita.. katanya dia tidak suka merawat pasien yang setengah – setengah.. maksudnya bukan setengah cewek atau setengah cowok, tapi pasien yang ilmunya setengah – setengah.
Katanya, mendingan dia merawat pasien yang sekalian bodoh.. karena dia akan patuh pada pengobatan yang diberikan.. sehingga sembuhnya lebih cepat. Atau merawat pasien yang betul – betul pintar.. karena dia bisa menalar pengobatan itu dengan baik.. sembuhnya pun lebih cepat.
Tapi kalau pasiennya setengah – setengah.. hanya sok bergaya pintar padahal ilmunya baru setengah..lagian cerewetnya bukan main.. pasien seperti ini yang bakal lama sembuh n bisa – bisa ko´it.
Saya cuma terdiam mendengar kata – katanya.. namun menurutku kalo emang tau banyak tentang sesuatu.. mendingan diam aja.. Bagaimana menurut anda?
Katanya, mendingan dia merawat pasien yang sekalian bodoh.. karena dia akan patuh pada pengobatan yang diberikan.. sehingga sembuhnya lebih cepat. Atau merawat pasien yang betul – betul pintar.. karena dia bisa menalar pengobatan itu dengan baik.. sembuhnya pun lebih cepat.
Tapi kalau pasiennya setengah – setengah.. hanya sok bergaya pintar padahal ilmunya baru setengah..lagian cerewetnya bukan main.. pasien seperti ini yang bakal lama sembuh n bisa – bisa ko´it.
Saya cuma terdiam mendengar kata – katanya.. namun menurutku kalo emang tau banyak tentang sesuatu.. mendingan diam aja.. Bagaimana menurut anda?
KEKUASAAN
Menurutku kekuasaan itu racun..
Gw pernah ditunjuk menjadi kepala di sebuah tempat (tempatnya gak usah di tulis yaa..he..he). Tempat itu cukup asyik, dengan sekertaris yang super duper cuantik seksi serta pegawai cewek yang gak kalah hotnya sampe sulit ngebedain yang mereka pakai itu masih baju atau udah bra..he..he.
Pokoknya rasanya saat itu seperti menguasai jagad raya langit bumi dan segala isinya..soalnya kemana – mana dihormati bo´.. seandainya mata manusia ada di belakang kepala, bisa – bisa gw jalan mundur terus tuh saking besar kepalanya.
Tapi di tempat itu Gw sulit menerima kebenaran n selalu merasa tersaingi. Pokoknya kata – kata gw adalah sabda yang harus diikuti dan syukurnya gak ada yang berani ngelawan.
Ketika Gw sekolah lagi..barulah gw tau kalo gw itu gak ada apa – apanya n akhirnya jadi apa adanya.. Di sekolah lah baru gw sadar kalo di atas langit selalu ada langit.. soalnya waktu SD dulu kata – kata seperti itukan cuma penghias mulut.. Ketika gw jadi bawahan saat itulah gw tau arti kekuasaan.
Saat kita merasakan susahnya disuruh – suruh.. saat kita merasakan kerja tanpa gaji ataupun penghargaan.. saat kita berada ditingkat paling bawah.. Saat itulah gw tau kalo kekuasaan yang gw miliki tidak ada artinya.. saat Gw melepas atribut.. Gw tau bahwa gw cuma manusia biasa yang sama sekali tidak perlu menyombongkan diri.
Kekuasaan itu adalah racun bila kita terlena dengan segala lambungan harga diri yang menyertainya.. Kekuasaan sulit menerima kebenaran ketika kita sombong dan kedudukan kt di atas.. Sesekali kita perlu merakyat agar kita bisa menilai dengan bijak kekuasaan yang kita miliki.. apapun itu.. walau hanya menjadi penguasa untuk diri kita sendiri.. itulah renungan gw tentang kekuasaan.. Bagaimana menurut anda?
Gw pernah ditunjuk menjadi kepala di sebuah tempat (tempatnya gak usah di tulis yaa..he..he). Tempat itu cukup asyik, dengan sekertaris yang super duper cuantik seksi serta pegawai cewek yang gak kalah hotnya sampe sulit ngebedain yang mereka pakai itu masih baju atau udah bra..he..he.
Pokoknya rasanya saat itu seperti menguasai jagad raya langit bumi dan segala isinya..soalnya kemana – mana dihormati bo´.. seandainya mata manusia ada di belakang kepala, bisa – bisa gw jalan mundur terus tuh saking besar kepalanya.
Tapi di tempat itu Gw sulit menerima kebenaran n selalu merasa tersaingi. Pokoknya kata – kata gw adalah sabda yang harus diikuti dan syukurnya gak ada yang berani ngelawan.
Ketika Gw sekolah lagi..barulah gw tau kalo gw itu gak ada apa – apanya n akhirnya jadi apa adanya.. Di sekolah lah baru gw sadar kalo di atas langit selalu ada langit.. soalnya waktu SD dulu kata – kata seperti itukan cuma penghias mulut.. Ketika gw jadi bawahan saat itulah gw tau arti kekuasaan.
Saat kita merasakan susahnya disuruh – suruh.. saat kita merasakan kerja tanpa gaji ataupun penghargaan.. saat kita berada ditingkat paling bawah.. Saat itulah gw tau kalo kekuasaan yang gw miliki tidak ada artinya.. saat Gw melepas atribut.. Gw tau bahwa gw cuma manusia biasa yang sama sekali tidak perlu menyombongkan diri.
Kekuasaan itu adalah racun bila kita terlena dengan segala lambungan harga diri yang menyertainya.. Kekuasaan sulit menerima kebenaran ketika kita sombong dan kedudukan kt di atas.. Sesekali kita perlu merakyat agar kita bisa menilai dengan bijak kekuasaan yang kita miliki.. apapun itu.. walau hanya menjadi penguasa untuk diri kita sendiri.. itulah renungan gw tentang kekuasaan.. Bagaimana menurut anda?
KISAH NYAMUK
gambar dari waspada.co.id
Hai.. kenalin namaku Nyamuk. Mungkin kalian mengenalku sebagai pembuat onar.. penghisap darah dan perusak tidur.
Namun Aku tetap punya donk keistimewaan dibanding kalian manusia. Terus terang terbang kami tidak akui sebagai keistimewaan.. solanya sayap kami berisik..untunglah badan kami kecil jadi tidak seberisik kumbang apalagi sesangar pesawat jet kalian.. namun kami tidak pernah terbang melebihi ketinggian 3 meter. Soalnya tekanan udara di ketinggian seperti itu tidak cocok untuk kami.
Kami sangat gesit..soalnya umur kami muda – muda.. rata – rata kami berumur dua mingguan.. meski banyak pula yang baru hidup sedetik langsung mati kesemprot insektisida..
Tapi anak muda seperti kami tidak pernah loyo apalagi gemar berfoya – foya.. Kami tau bahwa kami hidup dengan penuh taruhan nyawa..maka kami tidak pernah menyia – nyiakan waktu.
Hidup bagi kami adalah saat sekarang soalnya kami tidak tau apa masih bisa hidup nanti.. Waktu begitu berarti bagi kami.. soalnya kalo gak gesit kami bisa langsung tewas kepukul tangan kalian..dengan demikian, rezeki berapa pun walau cuma 0,0000000001 liter darah kami terima dan kami syukuri.
Kami juga sangat konsekuen.. Kalian tau gak kalo kami juga punya tugas jaga, sama seperti kalian. Bila kami tugas jaga di pagi dan siang hari, maka kami hanya akan menggigit kalian di pagi atau siang hari saja. Demikian juga yang tugas jaga sore dan malam hari.
Meski kami tidak mendapat rezeki di waktu jaga kami, kami tidak akan menggigit kalian di luar jam jaga. Kami tidak pernah serakah dan amat disiplin. Bila sudah tiba waktunya ganti giliran, meski saat itu kami baru aja menghisap darah, kami akan segera menghentikannya..kami syukuri rezeki kami saat itu.. Tidak seperti kalian yang saling sikut demi keserakahan kalian sendiri. Sudah hidup makmur, masih saja ingin memeras orang lain sampai kering. Kalau kami saja yang tidak berarti ini pandai bersyukur, mengapa kalian tidak?
Wahai manusia – manusia yang mengaku mulia..setelah mendengar kisah kami, Bagaimana menurut anda?
Langganan:
Postingan (Atom)