Sabtu, 03 Oktober 2009

KISAH NYAMUK


gambar dari waspada.co.id

Hai.. kenalin namaku Nyamuk. Mungkin kalian mengenalku sebagai pembuat onar.. penghisap darah dan perusak tidur.
Namun Aku tetap punya donk keistimewaan dibanding kalian manusia. Terus terang terbang kami tidak akui sebagai keistimewaan.. solanya sayap kami berisik..untunglah badan kami kecil jadi tidak seberisik kumbang apalagi sesangar pesawat jet kalian.. namun kami tidak pernah terbang melebihi ketinggian 3 meter. Soalnya tekanan udara di ketinggian seperti itu tidak cocok untuk kami.
Kami sangat gesit..soalnya umur kami muda – muda.. rata – rata kami berumur dua mingguan.. meski banyak pula yang baru hidup sedetik langsung mati kesemprot insektisida..
Tapi anak muda seperti kami tidak pernah loyo apalagi gemar berfoya – foya.. Kami tau bahwa kami hidup dengan penuh taruhan nyawa..maka kami tidak pernah menyia – nyiakan waktu.
Hidup bagi kami adalah saat sekarang soalnya kami tidak tau apa masih bisa hidup nanti.. Waktu begitu berarti bagi kami.. soalnya kalo gak gesit kami bisa langsung tewas kepukul tangan kalian..dengan demikian, rezeki berapa pun walau cuma 0,0000000001 liter darah kami terima dan kami syukuri.
Kami juga sangat konsekuen.. Kalian tau gak kalo kami juga punya tugas jaga, sama seperti kalian. Bila kami tugas jaga di pagi dan siang hari, maka kami hanya akan menggigit kalian di pagi atau siang hari saja. Demikian juga yang tugas jaga sore dan malam hari.
Meski kami tidak mendapat rezeki di waktu jaga kami, kami tidak akan menggigit kalian di luar jam jaga. Kami tidak pernah serakah dan amat disiplin. Bila sudah tiba waktunya ganti giliran, meski saat itu kami baru aja menghisap darah, kami akan segera menghentikannya..kami syukuri rezeki kami saat itu.. Tidak seperti kalian yang saling sikut demi keserakahan kalian sendiri. Sudah hidup makmur, masih saja ingin memeras orang lain sampai kering. Kalau kami saja yang tidak berarti ini pandai bersyukur, mengapa kalian tidak?
Wahai manusia – manusia yang mengaku mulia..setelah mendengar kisah kami, Bagaimana menurut anda?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar