gambar dari dodok08.wordpress.com/2009/03/09/bibit-mangga/
Suatu hari aku sedang duduk – duduk di teras rumah temanku sambil menikmati buah mangga. Di depan rumah temanku itu emang tumbuh pohon mangga.
Selagi asyik – asyiknya makan, temanku berkata kepadaku, ¨ Coba kamu lihat pohon manggaku ini.. Pohonnya tinggi, daunnya rindang dan buahnya sangat manis..¨.
¨ Pohon mangga ini bisa seperti itu karena konsisten. Seandainya pohon mangga ini dahulu ditanam berpindah – pindah, tentu dia tidak akan tumbuh. Seandainya mulanya ia ditanam di samping rumah, kemudian kakekku berpikir kayaknya kalau di samping rumah terlalu sempit, lalu memindakhannya ke depan rumah. Kemudian kakekku berpikir lagi, bagaimana kalau di belakang rumah karena di depan terlalu menghalangi pandangan.Setelah ditanam di belakang, kemudian kakekku berpikir untuk menanam di dekat rumah tetangga biar buahnya bisa dimakan bersama. setelah pindah di dekat rumah tetangga, kemudian dipindahkan lagi ke dekat mesjid, menurutmu apa yang terjadi?¨
Aku menjawab, ¨Tentu saja mangga itu tidak mungkin tumbuh karena dipindah – pindah terus.. belum tumbuh sudah pindah lagi..pindah lagi..¨
¨Nah.. begitu pula dengan hidup kita ini,¨kata temanku, ¨Tidak mungkin kita bisa mencapai apa yang kita inginkan bila kita tidak konsisten dengan tujuan kita.. kita harus konsisten sesulit apapun itu..dengan demikian kita bisa menuai hasilnya seperti sekarang ini. Tidak perlu berapa lama waktu diperlukan untuk mencapainya, kakekku pun tidak menikmati hasil tanamnya ini.. yang penting generasi di masa depannya tau bahwa inilah buah dari kekonsistenan...¨. Aku termenung mendengar kata – katanya..yang menurutku ada benarnya.. Bagaimana menurut anda?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar